Membaca Sandi Turba atau Turun
Membaca sandi Turba atau Turun, itulah teknik kepramukaan yang akan kita pelajari selanjutnya. Sandi Turba atau sering disebut juga sebagai sandi turun merupakan salah satu sandi yang sering dipelajari di latihan pramuka. Tidak mengherankan karena selain mudah untuk membacanya, sandi turba juga mudah dalam pembuatannya.
Namun meskipun demikian, sebagaimana sandi-sandi lainnya, bagi anggota pramukayang kurang memahami cara membacanya, bisa jadi sandi turba akan terasa membingungkan. Sehingga yang seharusnya bisa dipecahkan hanya dalam hitungan menit, memerlukan waktu hingga bermenit-menit untuk bisa membaca pesan yang disampaikan dalam sandi ini.
Kata kunci dan pengenal sandi ini sebagai sandi turba biasanya dilukiskan dengan kalimat yang di dalamnya mengandung kata "turba", "turun", atau "bawah". Sebagai contoh misalnya:
- "Bapak Bupati sedang Turba untuk meninjau korban tanah longsor"
- "Semakin turun akan semakin nikmat, semakin turun akan semakin asoy"
- "Adik-adik Pramuka, janganlah selalu melihat ke atas, sesekali lihatlah ke bawah, karena di sana akan ditemukan kedamaian"
Cara Membaca Sandi Turba
Terdapat dua versi penulisan sandi Turba atau Turun. Kedua versi itu adalah:
Sesuai dengan namanya, Turba (Turun Bawah) atau Turun, cara memecahkan sandi ini pun dengan membacanya dari huruf paling atas ke bawah pada masing-masing banjar (kolom) di mulai dari kolom paling kiri hingga yang terakhir.
Sedangkan pada versi yang kedua, perhatikan bahwa sandi tersebut ditulis dalam tiga kelompok di mana pada masing-masing kelompok terdiri atas dua kolom. Perbedaannya dengan versi pertama pada urutan banjar (kolom) yang dibaca adalah yang paling kiri dari masing-masing kelompok. Setelah kolom pertama pada masing-masing banjar telah dibaca baru dilanjutkan pada kolom yang kedua.
Sehingga pada soal sandi Tuirba atau Turun di atas setelah dipecahkan akan terbaca pesannya yang berbunyi "Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubaktikan".
0 Response to "Membaca Sandi Turba atau Turun"
Posting Komentar